Selasa, 17 November 2015

analisis & study kasus PIO (psikologi industri dan organisasi)



Ryan  adalah seorang karyawan, yang baru tujuh bulan bekerja disalah satu perusahan. Meskipun dia baru, dia adalah orang yang sangat rajin, baik, ramah, suka membantu dan akrab dengan teman-temannya. Dia sangat disegani oleh teman-teman kerjanya. Setiap tugas yang diberikan kepadanya selalu diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bahkan, jika ada temannya belum selesai membuat laporan, Ryan pasti akan membantu dan tugas tersebut terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Itulah yang membuat Ryan disegani oleh teman-teman kantornya. Tapi, sikap yang ditunjukkan Ryan ini bukanlah suatu sikap yang ditunjukkan untuk berakting dan mencari muka atasan ataupun teman-temannya. Dia memang melakukan ini, karena kepribadiannya memang seperti itu. Kiki, yang adalah salah satu staf yang pernah dan bahkan sering dibantu oleh Ryan dalam menyelesaaikan tugasnya kemudian memperhatikan Ryan yang sedang melakukan tugas diruangnya dengan serius dan tekun, kemudian menghampiri Ryan dan mengobrol. setelah Ryan menyelesaikan tugasnya. Mereka kemudian menjadi sangat akrab. Dengan selalu memperhatikan Ryan yang selalu rajin datang kekantor dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, Kiki kemudian pergi menemui menejernya. Dalam pembicaraan  yang merekabicarakan, Kiki membicarakan tentang sikap Ryan yang rajin dan tugasnya yang diselesaikan dengan baik dan memuaskan. Ratna, yang adalah Menejer personalia diperusahan itu kemudian mulai memperhatikan Ryan dan melihat bukti dari apa yang Kiki bicarakan. Berkat kerja keras Ryan, Ratna kemudian mengangkat Ryan menjadi salah asisten menejernya, dengan menaruh kepercayaan yang sangat penuh kepada Ryan. Kepercayaan yang kini diberikan Ratna membuat Ryan merasa senang, tapi tidak membuat nyaman jadi tinggi hati. Dan terbukti, semua tugas yang ditanggung jawabkan kepadanya selalu dipegangnya.
Astrid adalah salah satu staf yang sudah lama bekerja diperusahan itu. Dia merasa iri kepada Ryan yang mendapat perhatian penuh dan kemudian menjadi atasannya. Suatu hari, Ratna memberikan tugas kepada Astrid yang seharusnya laporan tersebut harus dimasukan keesokan harinya. Astrid hanya berfoya-foya dan menganggap remeh tugas yang diberikan. Malam harinya dia menyadari bahwa tugasnya harus dimasukkan esok hari. Dia kemudian merasa bingung karena tidak tahu harus menyelesaikan tugas tepat waktu. Kemudia Astrid menelepon Ryan dan membujuk Ryan untuk membantunya membuat tugas. Ryan akhirnya setuju dan membantu Astrid menyelesaikan tugasnya. Keesokan harinya, karena tidur sangat larut malam, Ryan terlambat datang kekantor, sehingga laporan yang harus dimasukan tepat waktu menjadi tertunda. Karena takut mendapat marah, Astrid mulai beralasan dan menyalahkan Ryan.  Dia kemudian menyalahkan Ryan didepan Ratna, dan menjelekkan nama Ryan. Astrid mengatakan bahwa Ryanlah yang memberi diri menyelesaikan laporan tersebut. Kemudian Ratna menjadi sangat marah kepada Ryan dan menegur Ryan. Ryan yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam dan mendengarkan atasannya. Setelah melihat kondisi suasana hati Ratna membaik, Ryan kemudian menjelaskan kepada Ratna apa yang sebenarnya terjadi. Dan Ratna mempercayai Ryan dan kemudian memanggil Astrid dan memberikan surat peringatan kepadanya karena telah melakukan kesalahan.
Peristiwa tersebut merupakan wujud telah memancingnya konflik dalam organisasi itu. Sebagai atasan yang baik dan bijaksana, Ratna telah melakukan kelalaian karena telah menuduh Ryan yang tidak bersalah, tapi bijaksana dalam memberikan hukuman dan peringatan kepada Astrid. Astrid yang merasa bersalah meminta maaf kepada Ryan dan kemudian mereka menjalin hubungan yang baik antar karyawan dan atasan.

Analisis kasus 
Solusi pada permaswalahan ini adalah kesalapahaman antara karyawan dengan manager,seharusnya manager mengedukasikan masalah ini dengan kepaladingin,karena tindakan manager seharusnya mencari asabab musabab kenapa bisa terjadinya masalah ini,tidak seharusnya Ryan yang baru memiliki kesalahan, manager langsung memarahi ryan,tindakan ini sanagtlah banyak di alami di beberapa perkantoran.,dan menurut saya manager pada saat memarahi ryan pribadi manager yg sedang  memiliki masalah eksnternal pada wktu tsb, sehingga manager terbawa  emosi karna masalah semakin bertambah dan dengan cara memarahi ryan, hal tsb bisa terluakan. Atau mungkin berkas yg seharusnya di kerjakan astrid sangatlah penting,sehingga ryan dengan bodohnya menerima tugas yg dilimpahan ke pada ryan,da tidak seharusnya ryan melakukan kesalahan tsb,sehingga pandangan manager menjadi murka terhadap ryan,karnamengakibatkan telatnya deadline.
Manager sebagai orang salah satu terpandang di kantor tsb,seharusnya tidak melakukan tindakan hal tsb,dan harusnya menyelesaikan masalah tsb dengan cara 4 mata,agar tidak terjadinya kesalahpahaman,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar