Selasa, 22 Desember 2015

Desain program pelatihan toko kue Fico Cookis



Fico Cookis
Fico cookis di dirikan sejak tahun 2010. Toko ini didirikan karena ingin mengembangkan bakat membuat kue lebaran.  Awalnya ingin memulai membuka toko kue tersebut toko ini membuatkan tester untuk meminta saran atas kue tersebut, setelah itu ternyata banyak yang suka dengan kue tersebut dan banyak peminatnya untuk memesan kue tersebut . Di toko tersebut banyak macam-macam kue kering seperti nastar, putri salju, sagu keju, cistik, coklat kacang, coko chip, dan lain sebagainya. Harga kue di toko tersebut sama dengan kualitas kuenya dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue tersebut.
Training pelatihan manajemen pemasaran fico cookis Program training ini diadakan untuk membantu para marketing dan sales untuk memasarkan kue-kue dari toko fico cookis. Dari training ini diharapkan peserta training dapat mengerti dan memahami penentuan kebutuhan dan keinginan dari toko sasaran dan pada pemberian keputusan yang diiinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari pada pesaing. Program ini akan diadakan pada :

Tanggal        : 28 agustus 2010
Pukul            : 08.00 WIB – Selesai
Tempat        : perumahan kemang selatan

Rundown training
NO
HARI
MATERI PELATIHAN
METODE
1.
Senin
(08.00-08.15)
Pembukaan dari trainer Syakila Aulia Fatin

2.
Senin
(08.15-11.15)
Pengenalan produksi kue kering
Memperkenalkan macam-macam kue tersebut dengan menggunakan infocus.
3.
Senin
(11.15-12.15)
ISHOMA (Istirahat, sholat, dan makan)

4.
Senin
(12.15-13.20)
Mengenal bahan-bahan kue
Memperkenalkan bahan-bahan kue yang akan digunakan  menggunakan infocus.
5.
Senin
(13.20-13.30)
Snack time

6.
Senin
(13.30-14.45)
Sifat dan Karakter bahan-bahan  kue
Memperkenalkan Sifat dan Karakter bahan-bahan kue dengan menggunakan infocus dan memperlihatkan beberapa bahan-bahan kue ke peserta training.
7.
Selnin
(14.45-15.30)
ISHOMA (Istirahat, sholat, dan makan)

8.
Senin
(15.30-17.30)
Memahami Bagian macam-macam bahan kue
Memperkenalkan macam-macam jenis bahan kue yang Berkualitas dengan menggunakan infocus dan mempraktekan nya ke peserta training.
9.
Selasa
(08.00-11.45)
Takeran bahan-bahan kue
Memberi tahukan takeran bahan-bahan kue yang akan dibikin  untuk para konsumen ke peserta training.
10.
Selasa
(11.45-12.30)
ISHOMA (Istirahat, sholat, dan makan)

11.
Selasa
(12.30-14.45)
Mempraktekan cara pembuatannya
Mempraktekan bagaimana cara membuatnya dan mencetaknya untuk para konsumen ke peserta training.
12.
Selasa
(14.45-16.15)
Teknik pengovenan kue
Memberi pelatihan dan praktek langsung untuk para peserta training untuk cara pembuatan dan pengovenan.
13.
Selasa
(16.15-17.45)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas kue tersebut
Menjelaskan apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas kue tersebut




14.
Selasa
(17.45)
Penutupan







Selasa, 08 Desember 2015

fungsi perencanaan & pengorganisasian




Pentingnya Perencanaan dalam Organisasi
Semua kegiatan manajerial didasarkan dengan rencana yang sudah ditetapkan. Rencana menentukan ke mana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan. Ini berarti bahwa maksud dari tiap rencana dan semua rencana-rencana turunan adalah membantu pencapaian tujuan organisasi.


   Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan bahkan yang utama dalam setiap aktivitas-aktivitas administrasi. Perencanaan adalah dasar, landasan atau titik tolak dalam melaksanakan tindakan-tindakan administratif.
Di dalam perencanaan ilmiah dirumuskan dan ditetapkan seluruh aktivitas-aktivitas administrasi, sebab dalam perencanaan dirumuskan dan ditetapkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang[1][1] :
a.         Apa yang harus dikerjakan (what must be done);
b.         Mengapa harus dikerjakan (why must be done);
c.         Di mana dikerjakan  (where will be done);
d.        Kapan akan dikerjakan (when will be done);
e.         Siapa yang akan mengerjakannya (who will do it); dan
f.          Bagaimana hal tersebut akan dikerjakan (how will it be done).
Unsur-unsur Perencanaan
Di bawah ini merupakan tata urutan unsur-unsur perencanaan yang merupakan sistematika berpikir dalam perencanaan.[2][2]
a.         Hasil akhir (the ends) yaitu spesifikasi dari tujuan perencanaan.
b.         Alat-alat (the means) yaitu meliputi pemilihan dari kebijaksanaan, strategi, prosedur, dan praktiknya.
c.         Sumber-sumber (the resources) yaitu meliputi kuantitas, mendapatkan dan mengalokasikan bermacam-macam sumber.
d.        Pelaksanaan (implementation) yaitu menentukan prosedur pengambilan keputusan dan cara mengorganisasikannya sehingga rencana tersebut dapat dilaksanakan
e.         Pengawasan (control) yaitu menentukan prosedur apa yang dilakukan dalam menemukan kesalahan, kegagalan daripada rencana dan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan untuk kelanjutannya.

  Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya adalah A.M. Williams dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration”, yang menyebutkan bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi hal berikut.[3][5]
a.         Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
Menurut prinsip ini tujuan organisasi harus jelas dan rasional, apa bertujuan untuk mendapatkan laba (business organization) ataukah untuk memberikan pelayanan (public organization). Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi.
b.         Prinsip skala hierarki
Saluran perintah atau wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek
c.         Prinsip kesatuan perintah
Menurut prinsip ini, hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, tetapi seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
d.        Prinsip pendelegasian wewenang
Hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif, sehingga ia mengetahui wewenangnya.
e.         Prinsip pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggung jawab seluruhnya kepada atasan.
f.          Prinsip pembagian pekerjaan
Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
g.         Prinsip rentang pengendalian
Bahwa jumlah bawahan yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi.
h.         Prinsip fungsional
Seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional, harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaanya.
i.           Prinsip pemisahan
Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan kepada orang lain.
j.           Prinsip keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
k.         Prinsip fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri dan karena adanya pengaruh di luar organisasi sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
l.           Prinsip kepemimpinan
Dalam organisasi apa pun bentuknya diperlukan kepemimpinan atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan akivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organiasasi tersebut.

http://rodlialramdhan.blogspot.co.id/2013/09/fungsi-perencanaan-dalam-organisasi.html