Makalah Matematika & Alamiah Dasar

Disusun Oleh :
Firda Shara Amalia (13513494)
Psikologi
BAB I
Pendahuluan
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena
berkat rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HUBANGAN ALAMIYA DASAR DAN MATEMATIKA”
tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Psikologi Faal, selain itu juga untuk mengetahui dan memahami tentang Indra Peraba .
Sholawat serta salam kami panjatkan kepada baginda
besar nabiyunna Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
kegelapansampai zaman terang benderang yang kita masih bisa rasakan saat ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua,
teman-teman, serta pihak-pihak yang telah memberikan semangat dan bantuan dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan. Untuk itu setiap
pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Sekiranya materi yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang-orang yang membacanya.
Depok , 17 Maret 2014
Penulis
BAB II
Pembahasan
PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR
Secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah
llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The
Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa
latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi
humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk
mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih
dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science
)
Ilmu
ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah
dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya
100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara
lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 %
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan budaya ( the
humanities)
pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa
inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ),
sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
MATEMATIKA
Apakah matematika
itu? Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para
matematikawan tentang apa yang disebut matematika itu. Untuk mendeskripsikan
definisi kata matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik
“puncak” kesepakatan yang “sempurna”. Banyaknya definisi dan beragamnya
deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para ahli, -mungkin- disebabkan oleh
ilmu matematika itu sendiri, di mana matematika termasuk salah satu disiplin
ilmu yang memiliki kajian sangat luas sehingga masing-masing ahli bebas
mengemukakan pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang,
kemampuan, pemahaman, dan pengalamannya masing-masing. Oleh sebab itu
matematika tidak akan pernah selesai (baca: tuntas) untuk didiskusikan, dibahas
maupun diperdebatkan. Penjelasan mengenai apa dan bagaimana sebenarnya
matematika itu, akan terus mengalami perkembangan seiring dengan pengetahuan
dan kebutuhan manusia serta laju perubahan zaman.
Untuk dapat
memahami bagaimana hakikatnya matematika itu, kita dapat memperhatikan pengertian istilah matematika dan beberapa
deskripsi yang diuraikan para ahli berikut: Di antaranya, Romberg
mengarahkan hasil penelaahannya tentang matematika kepada tiga sasaran utama.
Pertama, para sosiolog, psikolog, pelaksana administrasi sekolah dan penyusun
kurikulum memandang bahwa matematika merupakan ilmu statis dengan disipilin
yang ketat. Kedua, selama kurun waktu dua dekade terakhir ini, matematika
dipandang sebagai suatu usaha atau kajian ulang terhadap matematika itu
sendiri. Kajian tersebut berkaitan dengan apa matematika itu? bagaimana cara
kerja para matematikawan? dan bagaimana mempopulerkan matematika? Selain itu,
matematika juga dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang tubuh
dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu
terhadap dunia fisik, dan sebagai aktivitas intelektual. (Jackson, 1992:750).
Ernest
melihat matematika sebagai suatu konstruktivisme sosial yang memenuhi tiga
premis sebagai berikut: i) The basis of mathematical knowledge is
linguistic language, conventions and rules, and language is a social
constructions; ii) Interpersonal social processes are required to turn an
individual’s subjective mathematical knowledge, after publication, into
accepted objective mathematical knowledge; and iii) Objectivity itself will be
understood to be social. (Ernest, 1991:42). Selain Ernest, terdapat
sejumlah tokoh yang memandang matematika sebagai suatu konstruktivisme sosial.
Misalnya, Dienes mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan
diajarkan sebagai ilmu seni. (Ruseffendi, 1988:160).
Bourne juga
memahami matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanannya pada
knowing how, yaitu pebelajar dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam
mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya.
Hal ini berbeda dengan pengertian knowing that yang dianut oleh kaum
absoluitis, di mana pebelajar dipandang sebagai mahluk yang pasif dan seenaknya
dapat diisi informasi dari tindakan hingga tujuan. (Romberg, T.A. 1992: 752).
Kitcher
lebih memfokuskan perhatiannya kepada komponen dalam kegiatan matematika.
(Jackson, 1992:753). Dia mengklaim bahwa matematika terdiri atas
komponen-komponen: 1) bahasa (language) yang dijalankan oleh para
matematikawan, 2) pernyataan (statements) yang digunakan oleh para matematikawan,
3) pertanyaan (questions) penting yang hingga saat ini belum terpecahkan, 4)
alasan (reasonings) yang digunakan untuk menjelaskan pernyataan, dan 5) ide
matematika itu sendiri. Bahkan secara lebih luas matematika dipandang sebagai
the science of pattern.
Sejalan dengan kedua pandangan di
atas, Sujono (1988:5) mengemukakan beberapa pengertian
matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan
yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika
merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang
berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika sebagai ilmu
bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
Pengertian yang lebih plural
tentang matematika dikemukakan oleh Freudental
(1991:1). Dia mengatakan bahwa “mathematics look like a plural as it still
is in French Les Mathematiques .Indeed, long ago it meant a plural: four arts
(liberal ones worth being pursued by free men). Mathematics was the quadrivium,
the sum of arithmetic, geometry astronomy and music, held in higher esteem than
the (more trivial) trivium: grammar, rhetoric and dialectic. …As far as I am
familiar with languages, Ducth is the only one in which the term for
mathematics is neither derived from nor resembles the internationally
sanctioned Mathematica. The Ducth term was virtually coined by Simon
(1548-1620): Wiskunde, the science of what is certain. Wis en zeker, sure and
certain, is that which does not yield to any doubt, and kunde means, knowledge,
theory. . Dari sisi abstraksi matematika, Newman
melihat tiga ciri utama matematika, yaitu; 1) matematika disajikan dalam pola
yang lebih ketat, 2) matematika berkembang dan digunakan lebih luas dari pada
ilmu-ilmu lain, dan 3) matematika lebih terkonsentrasi pada konsep. (Jackson,
1992:755).
Selanjutnya, pendapat para ahli
mengenai matematika yang lain, di antaranya telah muncul sejak kurang lebih 400
tahun sebelum masehi, dengan tokoh-tokoh utamanya Plato (427–347 SM) dan
seorang muridnya Aristoteles (348–322 SM). Mereka mempunyai pendapat yang
berlainan. Plato berpendapat, bahwa matematika adalah
identik dengan filsafat untuk ahli pikir, walaupun mereka mengatakan bahwa
matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek matematika ada di dunia
nyata, tetapi terpisah dari akal. Ia mengadakan perbedaan antara aritmetika
(teori bilangan) dan logistik (teknik berhitung) yang diperlukan orang. Belajar
aritmetika berpengaruh positif karena memaksa yang belajar untuk belajar
bilangan-bilangan abstrak. Dengan demikian matematika ditingkatkan menjadi
mental aktivitas mental abstrak pada objek-objek yang ada secara lahiriah,
tetapi yang ada hanya mempunyai representasi yang bermakna. Plato dapat disebut
sebagai seorang rasionalis. Aristoteles mempunyai
pendapat yang lain. Ia memandang matematika sebagai salah satu dari tiga dasar
yang membagi ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan fisik, matematika, dan
teologi. Matematika didasarkan atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari eksperimen, observasi, dan abstraksi. Aristoteles dikenal
sebagai seorang eksperimentalis. (Moeharti Hadiwidjojo dalam F. Susilo, S.J.
& St. Susento, 1996:20).
Sedangkan matematika dalam sudut
pandang Andi Hakim Nasution (1982:12) yang diuraikan
dalam bukunya, bahwa istilah matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau
manthenein yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat
dengan kata Sanskerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian,
ketahuan, atau intelegensia. Dalam bahasa Belanda, matematika disebut dengan
kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai dengan arti
kata mathein pada matematika).
Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ‘ilmu al-hisab
yang berarti ilmu berhitung. Di Indonesia, matematika disebut dengan ilmu pasti
dan ilmu hitung. Sebagian orang Indonesia memberikan plesetan menyebut
matematika dengan “matimatian”, karena sulitnya mempelajari matematika.
(Abdusysyakir, 2007:5). Pada umumnya orang awam hanya akrab dengan satu cabang
matematika elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung yang secara
informal dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang bisa
langsung diperoleh dari bilangan-bilangan bulat 0, 1, -1, 2, – 2, …, dst,
melalui beberapa operasi dasar: tambah, kurang, kali dan bagi.
Matematika secara umum ditegaskan
sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan, dan ruang; tak lebih resmi,
seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam
pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan
struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan
lain tergambar dalam filosofi matematika.(www.wikipedia.org) Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang
bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. (Hasan Alwi, 2002:723)
Pernah dalam suatu diskusi ada
pertanyaan “unik”. Apa kepanjangan dari Matematika? Dalam benak saya, masak ada
kepanjangan Matematika, selama ini yang diketahui kebanyakan orang, Matematika
adalah tidak lebih dari sekedar ilmu dasar sains dan teknologi yang tentunya
bukan merupakan singkatan. Setelah berpikir agak lama hampir mengalami
kebuntuan dalam berpikir, akhirnya narasumber menjelaskan, bahwa Matematika
memiliki kepanjangan dalam 2 versi. Pertama, Matematika merupakan kepanjangan
dari MAkin TEkun MAkin TIdak KAbur, dan kedua adalah MAkin
TEkun MAkin TIdak KAruan. Dua kepanjangan tersebut tentunya sangat berlawanan.
Untuk kepanjangan pertama mungkin
banyak kalangan yang mau menerima dan menyatakan setuju. Karena siapa saja yang
dalam kesehariannya rajin dan tekun dalam belajar matematika baik itu
mengerjakan soal-soal latihan, memahami konsep hingga aplikasinya maka
dipastikan mereka akan mampu memahami materi secara tuntas. Karena hal tersebut
maka semuanya akan menjadi jelas dan tidak kabur. Berbeda dengan kepanjangan
versi kedua, tidak dapat dibayangkan jika kita semakin tekun dan ulet belajar
matematika malah menjadi tidak karuan alias amburadul. Mungkin kondisi ini
lebih cocok jika diterapkan kepada siswa yang kurang berminat dalam belajar
matematika (bagi siswa yang memiliki keunggulan kecerdasan di bidang lainnya)
sehingga dipaksa dengan model apapun kiranya agak sulit untuk dapat memahami
materi matematika secara tuntas dan lebih baik mempelajari bidang ilmu lain
yang dianggap lebih cocok untuk dirinya dan lebih mudah dalam pemahamannya.
Berpijak pada uraian tersebut,
menurut Sumardyono (2004:28) secara umum definisi
matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya:
1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).
1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).
2. Matematika sebagai alat (tool).
Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalammencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalammencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3. Matematika sebagai pola pikir deduktif.
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum).
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif (umum).
4. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).
Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
5. Matematika sebagai bahasa artifisial.
Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
6. Matematika sebagai seni yang kreatif.
Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Ada yang berpendapat lain tentang matematika yakni pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang, salah satu cabang dari sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, teratur, dan eksak. Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik. Matematika membahas faka-fakta dan hubungan-hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu. Matematika adalah queen of science (ratunya ilmu). (Sutrisman dan G. Tambunan, 1987:2-4)
Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Ada yang berpendapat lain tentang matematika yakni pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang, salah satu cabang dari sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, teratur, dan eksak. Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik. Matematika membahas faka-fakta dan hubungan-hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu. Matematika adalah queen of science (ratunya ilmu). (Sutrisman dan G. Tambunan, 1987:2-4)
Berdasarkan pelbagai pendapat tentang
definisi dan deskripsi matematika di atas, kiranya dapat dijadikan sebagai
bahan renungan bagi kita seorang Muslim – terutama bagi pihak yang masih merasa
memiliki anggapan “sempit” mengenai matematika. Melihat beragamnya pendapat
banyak tokoh di atas tentang matematika, benar-benar menunjukkan begitu luasnya
objek kajian dalam matematika. Matematika selalu memiliki hubungan dengan
disiplin ilmu yang lain untuk pengembangan keilmuan, terutama di bidang sains
dan teknologi. Bagi guru, dengan memahami hakikat definisi dan deskripsi
matematika –sebagaimana tersebut di atas- tentunya memiliki kontribusi yang
besar untuk menyelenggarakan proses pembelajaran matematika secara lebih
bermakna. Diharapkan, matematika, tidak lagi dipandang secara parsial oleh siswa,
guru, masyarakat, atau pihak lain. Melainkan mereka dapat memandang matematika
secara “jujur” (baca: utuh) yang pada akhirnya dapat memacu dan berpartisipasi
untuk membangun peradaban dunia demi kemajuan sains dan teknologi yang dapat
memberikan manfaat bagi umat manusia. Lebih-lebih mebawa dampak positif bagi
umat Muslim, sehingga dapat merasakan kembali bagaimana peradaban Islam dapat
menjadi rahmatan lil ‘alamin. [ahf]
Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan
dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Para praktisi dalam
bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog
berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun
kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang
mendasari perilaku.
Hubungan Antara Ilmu Alamiah Dasar
dengan Ilmu Psikologi
Ilmu alamiah dasar yakni ilmu yang mengenai tentang
konsep-konsep dasar yang dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu ini
mencakup tentang ilmu pengetahuan alam, seperti : matematika, kimia, fisika
serta ilmu-ilmu lain yang mencakup tentang alam dan tentang teknogi. Ilmu ini
tentu sering dijadikan suatu mata pelajaran pada sekolah dasar sampai
universitas. Ilmu ini mempelajari konsep hukum-hukum alam, baik tentang
manusia, hewan maupun tumbuhan.
Tentu mempelajari ilmu alamiah dasar itu memiliki tujuan-tujuan untuk mengetahui perkembangan teknologi dan dampaknya serta hubungannya terhadap kehidupan manusia, Untuk mengetahui serta mempelajari bagaimana perkembangan kehidupan makhluk hidup dari zaman purba hingga sekarang, menganalisis suatu pengalaman melalui fakta-fakta yang ada menggunakan metode ilmiah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dan masih banyak tujuan yang lain.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Ilmu Alamiah Dasar juga merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Dan, manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia. Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Ilmu alamiah dasar ini berfokus pada mengenali dan mencari tahu tentang kejadian-kejadian yang ada di semesta termasuk bumi dan seisinya. Tentu tujuan dari ilmu ini yaitu membentuk konsep dan prinsip. Dan ilmu ini mempelajari tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat esensial. Terutama mendalami tentang dasar-dasar ataupun karakteristik manusia. Hal ini yang merupakan terkaitannya dengan ilmu psikologi. Karena psikologi membahas tentang pola ataupun karakteristik tentang manusia. Dengan mempelajari ilmu alamiah dasar tentu memiliki manfaat bagi psikologi.
• Lahirnya Ilmu Alamiah Dasar
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalamanakan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertamauntuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)
• Hubungan antara ilmu alamiah dasar dengan psikologi.
Tentu mempelajari ilmu alamiah dasar itu memiliki tujuan-tujuan untuk mengetahui perkembangan teknologi dan dampaknya serta hubungannya terhadap kehidupan manusia, Untuk mengetahui serta mempelajari bagaimana perkembangan kehidupan makhluk hidup dari zaman purba hingga sekarang, menganalisis suatu pengalaman melalui fakta-fakta yang ada menggunakan metode ilmiah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta dan masih banyak tujuan yang lain.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Ilmu Alamiah Dasar juga merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Dan, manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia. Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Ilmu alamiah dasar ini berfokus pada mengenali dan mencari tahu tentang kejadian-kejadian yang ada di semesta termasuk bumi dan seisinya. Tentu tujuan dari ilmu ini yaitu membentuk konsep dan prinsip. Dan ilmu ini mempelajari tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat esensial. Terutama mendalami tentang dasar-dasar ataupun karakteristik manusia. Hal ini yang merupakan terkaitannya dengan ilmu psikologi. Karena psikologi membahas tentang pola ataupun karakteristik tentang manusia. Dengan mempelajari ilmu alamiah dasar tentu memiliki manfaat bagi psikologi.
• Lahirnya Ilmu Alamiah Dasar
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalamanakan bertambah terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertamauntuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)
• Hubungan antara ilmu alamiah dasar dengan psikologi.
1. Matematika dengan Psikologi
Matematika adalah ilmu yang mempelajari cara berhitung. Memcahkan masalah dengan keterkaitan angka-angka. Tidak hanya berhubungan dengan angka-angka saja tetapi, matematika juga berhubungan atau mempelajari tentang logika. Karena secara alamiah, logika pada dasarnya sudah ada sejak manusia itu dilahirkan, karena logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Oleh karena itu, logika dapat mempengaruhi suatu tingkah laku manusia itu sendiri. Hal ini sangat berhubungan dengan ilmu psikologi.
Kebanyakan orang berpikir bahwa matematika tidak ada hubungan nya dengan psikologi karena orang-orang tersebut berfikir bahwa psikologi hanya mempelajari tentang sosial dan matematika hanya mempelajari tentang angka-angka. Tapi ternyata, banyak diantara cabang ilmu matematika, yang diterapkan pada ilmu psikologi, contohnya : statistika, himpunan, logika, dan lain-lain. Biasanya cabang ilmu – ilmu itu diterapkan dalam bentuk tes psikologis (statistika), logika yang ada hubungannya dengan kepemimpinan (kepemimpinan dibahas dalam ilmu psikologi), dan sebagainya.
Contoh nya yaitu dalam ilmu alamiah dasar mempelajari matematika dengan salah satu pembahasannya statistika, pelajaran ini dibutuhkan dalam ilmu psikologi terutama dalam menghitung perbandingan dari hasil subyek yang diteliti. Sehingga dengan mudah peneliti bisa mengetahui hasil yang telah ia teliti.
Hubungan antara matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada kebanyakan binatang, adalah tentang bilangan.
Matematika juga bisa disebut sebagai ilmu Logik, contoh nya pada tes masuk Perguruan Tinggi, para calon mahasiswa/i biasanya harus mengikuti tes terlebih dahulu, yaiu sebuah tes tulis dengan materi Bahasa Inggris,dan matematika. Secara tidak langsung kita akan diukur kemampuan seberapa jauh pola berfikir cepat dan cara kita menyelesaikan masalah. Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola fikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggungjawabkan
Matematika adalah ilmu yang mempelajari cara berhitung. Memcahkan masalah dengan keterkaitan angka-angka. Tidak hanya berhubungan dengan angka-angka saja tetapi, matematika juga berhubungan atau mempelajari tentang logika. Karena secara alamiah, logika pada dasarnya sudah ada sejak manusia itu dilahirkan, karena logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Oleh karena itu, logika dapat mempengaruhi suatu tingkah laku manusia itu sendiri. Hal ini sangat berhubungan dengan ilmu psikologi.
Kebanyakan orang berpikir bahwa matematika tidak ada hubungan nya dengan psikologi karena orang-orang tersebut berfikir bahwa psikologi hanya mempelajari tentang sosial dan matematika hanya mempelajari tentang angka-angka. Tapi ternyata, banyak diantara cabang ilmu matematika, yang diterapkan pada ilmu psikologi, contohnya : statistika, himpunan, logika, dan lain-lain. Biasanya cabang ilmu – ilmu itu diterapkan dalam bentuk tes psikologis (statistika), logika yang ada hubungannya dengan kepemimpinan (kepemimpinan dibahas dalam ilmu psikologi), dan sebagainya.
Contoh nya yaitu dalam ilmu alamiah dasar mempelajari matematika dengan salah satu pembahasannya statistika, pelajaran ini dibutuhkan dalam ilmu psikologi terutama dalam menghitung perbandingan dari hasil subyek yang diteliti. Sehingga dengan mudah peneliti bisa mengetahui hasil yang telah ia teliti.
Hubungan antara matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi mula-mula, yang juga berlaku pada kebanyakan binatang, adalah tentang bilangan.
Matematika juga bisa disebut sebagai ilmu Logik, contoh nya pada tes masuk Perguruan Tinggi, para calon mahasiswa/i biasanya harus mengikuti tes terlebih dahulu, yaiu sebuah tes tulis dengan materi Bahasa Inggris,dan matematika. Secara tidak langsung kita akan diukur kemampuan seberapa jauh pola berfikir cepat dan cara kita menyelesaikan masalah. Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola fikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggungjawabkan
2. Biologi dengan Psikologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup contoh nya manusia, hewan dan serta tumbuhan. Ilmu ini juga memiliki keterkaitan dengan ilmu psikologi. Contohnya pada biologi membahas tentang struktur-struktur ataupun keadaan jasmani manusia baik dari luar maupun dari dalam. Tentu hal ini diperlukan dalam psikologi untuk mengetahui penyebab atau gejala-gejala yang dialami seseorang apalagi yang biasanya berhubungan dengan terganggu nya psikis seseorang tersebut.
3. Fisika dan Kimia dengan Psikologi
Dalam Ilmu Psikologi, ilmu Kimia dan Fisika sangat berpengaruh dalam cabang ilmu ini. Bahkan ilmu Kimia dan Fisika memberikan cabang ilmu lain dalam psikologi yaitu, Psikofisika dan Neurokemis Perilaku. Psikofisika dianggap suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan kuantitatif antara kejadian-kejadian fisik dan kejadian-kejadian psikologis. Dalam arti luas yang dipelajari adalah hubungan antara stimulus dan respon. Seperti telah disebutkan di atas upaya mereka adalah untuk menemukan hukum-hukum umum, seperti misalnya hokum Weber dan Fechner tentang nisbah pertambahan perangsang menimbulkan pertambahan respon (sensasi).
Pada inti hakikatnya, Kaidah ilmu alamiah dasar sangat lekat dengan ilmu psikologi yang sama-sama membahas tentang bagaimana pola kehidupan individu dan elemen-elemen didalamnya. Ilmu alamiah dasar dan ilmu psikologi sangat berkaitan satu sama lain. Dimana ada unsur yang saling menguatkan. Misalnya manusia dengan akalnya akan menciptakan suatu norma atau tindakan alamiah yang dapat dijadikan pegangan dalam berkehidupan masyarakat. Sekian, hubungan ataupu keterkaitan antara ilmu alamiah dasar dan ilmu psikologi.
Sekian penjelasan tentang keterkaitan antara matematika & ilmu alamiah dasar dengan ilmu psikologi.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup contoh nya manusia, hewan dan serta tumbuhan. Ilmu ini juga memiliki keterkaitan dengan ilmu psikologi. Contohnya pada biologi membahas tentang struktur-struktur ataupun keadaan jasmani manusia baik dari luar maupun dari dalam. Tentu hal ini diperlukan dalam psikologi untuk mengetahui penyebab atau gejala-gejala yang dialami seseorang apalagi yang biasanya berhubungan dengan terganggu nya psikis seseorang tersebut.
3. Fisika dan Kimia dengan Psikologi
Dalam Ilmu Psikologi, ilmu Kimia dan Fisika sangat berpengaruh dalam cabang ilmu ini. Bahkan ilmu Kimia dan Fisika memberikan cabang ilmu lain dalam psikologi yaitu, Psikofisika dan Neurokemis Perilaku. Psikofisika dianggap suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan kuantitatif antara kejadian-kejadian fisik dan kejadian-kejadian psikologis. Dalam arti luas yang dipelajari adalah hubungan antara stimulus dan respon. Seperti telah disebutkan di atas upaya mereka adalah untuk menemukan hukum-hukum umum, seperti misalnya hokum Weber dan Fechner tentang nisbah pertambahan perangsang menimbulkan pertambahan respon (sensasi).
Pada inti hakikatnya, Kaidah ilmu alamiah dasar sangat lekat dengan ilmu psikologi yang sama-sama membahas tentang bagaimana pola kehidupan individu dan elemen-elemen didalamnya. Ilmu alamiah dasar dan ilmu psikologi sangat berkaitan satu sama lain. Dimana ada unsur yang saling menguatkan. Misalnya manusia dengan akalnya akan menciptakan suatu norma atau tindakan alamiah yang dapat dijadikan pegangan dalam berkehidupan masyarakat. Sekian, hubungan ataupu keterkaitan antara ilmu alamiah dasar dan ilmu psikologi.
Sekian penjelasan tentang keterkaitan antara matematika & ilmu alamiah dasar dengan ilmu psikologi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam Ilmu Psikologi ilmu Kimia
dan Fisika sangat berpengaruh dalam cabang ilmu ini. Bahkan ilmu Kimia dan
Fisika memberikan cabang ilmu lain dalam psikologi yaitu, Psikofisika dan
Neurokemis Perilaku serta Matematika yang mempelajari cara berhitung. Memcahkan
masalah dengan keterkaitan angka-angka. Tidak hanya berhubungan dengan angka-angka
saja tetapi, matematika juga berhubungan atau mempelajari tentang logika.
Karena secara alamiah, logika pada dasarnya sudah ada sejak manusia itu
dilahirkan, karena logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang
berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan
dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Oleh karena itu, logika dapat
mempengaruhi suatu tingkah laku manusia itu sendiri. Hal ini sangat berhubungan
dengan ilmu psikologi
SARAN
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia,
dan matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni
berpikir yang kreatif.
Daftar Pustaka